KARNA SAHABAT
Setumpuk darah kala aku hadir
Menyapa
senyum manis lembutmu
Yang
bersinar dalam untaian makna
Yang
tersusun rapi dalam bingkai hatiku
Tapi semua tak
berarti bagimu
Diman otak
kecilmu
Dimana janji
lembut yang pernah kau ucap padaku
Dimana?.... Dimana?.....
Dimana
semuanya?....
Sungguh...
Sungguh
tak pernah ku bayangkan semua itu...
Sungguh...
Sungguh
tak tebesit dalam mutiara hatiku...
Awanpun
gelap kala aku terjatuh
Bulanpun
tak lagi menyapa hadirku
Hari...
Hari
yang meresahkan hasrat duniaku
Hingga
nafas menjadi sebuah jeritan
Jeritan
kejam yang menusuk ragaku
Apakah
ini yang di namakan sahabat?
Apakah
kau tau...
Apa
arti seorang sahabat?
Coba...
Rasakan sedikit saja makna..
Makna sebuah sahabat
Makna dari semua makna
Tangisan darah tak mampuh menahan semua itu...
Apa kau melihat?
Jarum kejam menusuk ragaku...
Apa kau mendengar?
Mutiara kata. Lambing senyummu..
Coba kau lihat..
Bunga mawar yang tersusun rapi di
taman...
Hingga hujan menerpa sgalanya...
Kau kejam...
Sungguh kejam...
Aku
sendiri menunggumu disini
Dimana
raga nyawamu?
Apakah
aku harus mencarimu di balik awan?
Apakah
aku harus terjatuh melihat kau tersenyum?
Hingga
kalbu surut di balik awan...
Kau
kejam...
Sungguh
kejam...
Jika
kau tau...
“Aku
menangis karna kehilangan seorang sahabat”
Karna
ku tau... Sahabat adalah emas jingga berharga bagiku...
Yang
tak akan terganti oleh awan putih..
Ingat
itu...
Ingat!!!
Ku
relakan nyawa karna sahabat
Karna
emas jingga berhargaku
Yang
tak ingin di terpa ombak dangkal
Yang
sangat dalam
Dan
harus kau tau...
Satu
mutiara hatiku
“Aku
hidup karna sahabat”...